selamat datang







selamat membaca berita-berita terbaru dari kota bulang. budayakan membaca ya,,

Rabu, 29 Desember 2010

KLEPON bulang

klepon bulang

mungkin inilah ikon dari desa ini. yang terkenal di berbagai penjuru.
KLEPON bulang mendapat launching dari bapak bupati pada tanggal 1 oktober 2009. 
dan bu nunuk merahi kartini award tingkat kabupaten pada tahun 2005.
klepon bulang dan klanting yang diberi parutan kelapa dan gula murni yang tanpa ada bahan pengawetnya sungguh nikmat bila terasa di lidah yang membuat penasaran dari berbagai pihak untuk mencicipi jajanan rakyat desa bulang.
bagi yang penasaran dengan jajanan rakyat bulang ini langsung aja datang ke desa bulang-prambon.
disana sudah banyak yang menjualnya.

selamat menikmati

Selasa, 28 Desember 2010

LAPANGAN ku Di BULANG


lapangan gelombang

lapangan adalah salah satu fasilitas utama untuk bermain sepak bola. kita tahu bagaimana keadaan lapangan kita sekarang. penuh dengan rintangan yang sangat berliku-liku. baik dalam bermain bola menghadapi lawan ataupun dalam menghadapi lapangan yang sangat-sangat baik.  terkadang para pemuda cuma bisa mengeluh bagaimana cara kita untuk memperbaiki lapangan ini. 
efek dari keadaan lapangan yang seperti ini sangat-sangat mempengaruhi dalam segi permainan dan mengolah bola. apalagi pas ada separingan dengan club lain terkadang kita malu untuk menjamu team tamu. karena riskan banget bila diwaktu kita berlari 90% banyak terjadi cidera.
apalagi cidera yang tak di duga-duga.
sungguh sangat disesalkan bagi pemerintahan desa ini yang tidak bisa memperbaiki fasilitas yang ada. karena mereka tahu bahwa lapangan yang ada sangatlah berharga disebabkan sekarang sudah ditunjang adanya SSB yang baru didirikan.
  ya semoga keadaan akan bisa membaik. entah kapan,.??
apa sich yang kurang di desa ini segala fasilitas sudah ada.
baik materi para pengembang desa sudah stabil. banyak pengusaha di sini. bukannya kita mau mengemis. tapi saya rasa kok gak pantas banget melihat kemunduran seperti ini. baik jalan raya yang ada banyak yang berlobang, hingga masyarakat memberikan tumpukan bangkai kayu untuk menutupi lobangan jalan itu. yang mungkin suatu bentuk kekesalan yang ada.
jalan itu terjadi disepanjang jalan raya bulang-prambon.

tolong pak di dengarkan ya.??

make a good-hearted village governmen
wassalam

Minggu, 19 Desember 2010

kegiatan ipnu-ippnu

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
 


masjid AL-MUJAHADDAH Bulang
Dipagi yang cerah ini para pemuda bulang telah berkumpul di Masjid kebanggaan Desa Bulang. masjid yang asri yang nyaman buat warga Desa bulang. dihari ini tepatnya tanggal 19/12/2010 (minggu) para pelaksana yang dikordinir oleh mas arie setiakawan yang selaku ketua keagamaan pemuda bulang dalam organisasinya IPNU-IPPNU menggelar acara akbar memperingati tahun baru islam  1432 HIJRIYAH yang di ikuti TPQ-TPA sedesa bulang dan desa tetangga. acara yang telah menarik perhatian bagi para peminat. pemuda kita tak hanya memberikan semangat dalam bidang olahraga tapi juga dalam bidang keagamaan yang terorganisir dalam wadah yang ada di kampung-kampung. dan sebagai pemuda-pemudi penerus kita memberikan semangat dalam bentuk acara tentang keagamaan yang di promotori kaderisasi IPNU-IPPNU. karena mayoritas disini banyak warga NADHIYIN yang taat. oragnisasi yang didirikan oleh KYAI.H. HASYIM ASY’ARI. tanggal 16 rajab 1344H (31 januari 1926 ).




inilah KYAI yang membesarkan agama islam dalam suatu organisasi NAHDLATUL ULAMA. yang mengajarkan NU menganut paham AHLUSSUNAH WAL JAMAAH sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrim AQLI (rasionalis) dengan kaum ekstrim NAQLI (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya ALQUR’AN,SUNNAH. tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang TEOLOGI. Kemudian dalam bidang FIQIH lebih cenderung mengikuti mazhab: imam SYAFI’I dan mengakui tiga madzhab yang lain: imam HANAFI, imamMALIKI,dan imam HANBALI sebagaimana yang tergambar dalam lambang NU berbintang 4 di bawah. Sementara dalam bidang tasyawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.
Gagasan kembali kekhittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran ahlussunnah wal jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskankembali hubungan NU dengan negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.
dalam acara ini kami mencoba mendokumenterisasi kan kejadian yang ada melalui foto.
 
para anak-anak mengecek sepedanya sebelum berangkat
 
tidak lupa para orang tua dan penjual mainan telah stand by.
 
berkumpulnya para anak-anak penerus bangsa dan agama untuk menyaksikan para panitia membacakan kupon.
 
pembagian hadiah oleh panitia. anak-anak please dech.,. mohon diperhatikan.
 
jumpa kangen antara ketiga cowok idola. maaf yang sebelah kiri belum bisa di delete. xixixixi
 
para pelaksana yang diketuai mas arie setia kawan dan anggota-anggotanya. cakep-cakep kan anak bulang.
 
ini adalah para pelaksana acara. keren-keren.

Salut bagi semua pelaksana kegiatan yang terjaring suatu organisasi IPNU-IPPNU yang dibina langsung oleh KH.Ahmad Rahmat Solahudin. kita memang pemuda yang sangat-sangat bisa membangun bangsa dengan mental tangguh ( mentalytough). kita harapkan semua persaudaraan antara organisasi terbina dengan baik. karena desa ini tak hanya bergantung pada LURAH dan ANGGOTA PEMERINTAHAN DESA melainkan kalianlah yang menjadi pacuan desa ini untuk dikenang dalam sejarah Boelang. acara kali ini sangat-sangat lah menunjukkan kinerja kalian sebagai pemuda bulang. aku berharap antara KARTAR dan IPNU-IPPNU bisa bekerja sama dan united with each other dalam segala hal. agar kita sebagai pemuda bulang bisa diakui dalam setiap central view state. kita pemuda -pemudi yang memiliki high potential,stong will,dan sosialidaritas high unity. jadi kita harapkan kedepannya jangan lagi ada perbedaan. karena kita sama-sama pemuda-pemudi bulang.
let us unite to build a village my friend.
BERJAYALAH WAHAI DESA KU BULANG. MAJULAH PEMUDA-PEMUDI HARAPAN.
sekian terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

penanggung jawab :

IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA- IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA
DESA BULANG

Kamis, 16 Desember 2010

pendiri ipnu

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


KH. Tholhah  Mansyur

lahir 10 september 1930 di malang
Pendidikan: SR-NU di Malang (1937), melanjutkan ke SMP Islam. Melanjutkan ke Taman Madya dan Taman Dewasa Raya (tingkat SLTA) dan tamat tahun 1951. Melanjutkan ke fakultas hokum, ekonomi, sosial dan politik (F-HESP) Gajah Mada tamat pada tahun 1964. Meraih gelar doctor dari kampus yang sama pada 17 Desember 1969. Membiasakan ikut Pesantren Ramadhan di Tebuireng dan Pesantren Lasem, Rembang.
Pengabdian: Sejak muda sudah memiliki bakat kepemimpinan yang menonjol. Ketika masih di SMP, dia sudah dipercaya menjadi sekretaris umum Ikatan Murid Nahdlatul Ulama (IMNU) untuk wilayah kota Malang, anggota organisasi Putra Indonesia, dan juga anggota pengurus Himpunan Putra Islam Indonesia di Malang. Pada tahun yang sama juga menjabat sekretaris Barisan Sabilillah untuk daerah pertempuran Malang selatan, sekaligus menjadi sekretaris bagian penerangan Markas Oelama Djawa Timoer (MODT).
Kegemaran organisasinya begitu tinggi. Semasa kuliah di Yogya, sederet jabatan penting organisasi juga disandangnya. Pernah menjabat ketua departemen penerangan PB PII, ketua I HMI Yogya, wakil panitia kongres persatuan perhimpunan mahasiswa Indonesia.
Dialah pencetus brdirinya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dalam komperensi Ma’arif NU di Semarang (1954). Tercatat dia sebagai pendiri IPNU, sekaligus ditunjuk sebagai ketuanya yang pertama. Posisi itu terus bertahan hingga tiga kali muktamar selanjutnya.
Ketika NU menjadi partai politik, Tolchah dipercaya menjabat Ketua Wilayah NU Yogyakarta. Tahun 1958 dia diangkat menjadi anggota DPR utusan partai NU. Pada saat yang sama terpilih sebagai anggota Dewan pemerintah Daerah Yogya yang kemudian berubah menjadi Badan Pemerintah Harian (1958-1972)
Sejak 1963 menjadi dosen di IAIN Sunan Kalijaga. Kariernya meningkat menjadi Dekan Fakultas Usuluddin dan samapi menjabat Purek IAIN Sunan Kalijaga. Di sela kesibukannya sebagai dosen IAIN, ia juga mengajar di IKIP Yogya, IAIN Surabaya dan Akmil Magelang. Pernah menjadi Direktur Akademi Administrasi Niaga Negeri (1965-1975), Rektor Universitas Hasyim As’ari Jombang (1970-1983) dan Dewan Fakultas Hukum UNU Surakarta. Dia juga menjadi anggota Badan Wakaf UII, Badan Wakaf IAIN Suanan Kalijaga dan Badan Penyantun Taman Siswa Yogyakarta.
Wafat 20 Oktober 1986/ 17 Shafar 1406 dalam usia 56 tahun, dimakamkan di Dusun Dongkelan, Taman Tirto, Bantul, tak jauh dari makam K.H. Munawir dan K.H. Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta.
sejarah ipnu :
Sekilas kelahiran IPNU, 1954
1373 H. atau bertepatan dengan 1954 M. adalah babakan new era bagi perjalanan generasi muda NU yang tergabung dalam IPNU. Sebelum menggunakan nama IPNU, kegiatan mereka di berbagai tempat bermacam-macam. Sebagian melakukan rutinitas keagamaan, seperti tahlilan, yasinan, diba’/ berjanji, dst. Kelompok pelajar seperti itu lebih banya ditemui di pesantran-pesantren dan di kampung-kampung. Sebagian lagi, kelompok muda NU mengadakan di Sekolah-Pesantren, Sekolah Umum dan Perguruan Tinggi. Sekalipun tergolong masih kecil jumlahnya.
Pendirian IPNU pada tahun tersebut, bukan tanpa proses. Beberapa kegiatan yang telah disebut di atas. Sisi lainya adalah dengan melalui musyawarah yang intensif, antara para kyai pesantren, pengurus NU dan lembaga pendidikan Ma’arif NU. Termasuk yang tak kalah pentingnya adalah kontribusi pemikiran aktivis kaum pelajar NU, lebih khusus di Pesantren atau Sekolah.
Pilihan nama organisasi juga melalui proses. Bukti historis proses tersebut sebagai berikut: beberapa tahun sebelumnya terdapat keragaman nama bagi perkumpulan pelajar NU, seprti Tsamratul Mustafidin di Surabaya tahun 1936, PERSANO (Persatuan Santri Nahdlotul Oelama) tahun 1945, Persatuan Murid NU tahun 1945 di Malang, Ijtima-ulth Tholabiyyah tahun 1945 di Madura, ITNO (Ijtimatul Tholabah NO) tahuan 1946 di SUmbawa, PERPENO (Persatuan Pelajar NO) di Kediri 1953, IPINO (IKatan Pelajar NO) dan IPENO tahun 1954 di Medan, dll.
Mengingat perkumpulan tersebut satu sama lain kurang saling mengenal, karena kelahiran mereka atas inisiatif dan kreatifitas mereka sendiri. Maka, maka dibutuhkan wadah yang sama dan satu induk. Satu hal yang sewarna dan sejalan adalah pijakan pada dasar keyakinan Islam Ahlusunnah Wal jama’ah. Juga atas dasar kebersamaan dan persatuan (ukhwah) sesama umat Islam pemegang tradisi. Karena itu, IPNU merupakan induk dan satu-satunya organisasi NU yang menangani kaum muda NU tingkat pelajar NU, termasuk di Perguruan Tinggi. Ini juga yang membedakan dengan PMII, yang lahir pada tahun 1960 dari Departemen Perguruan Tinggi PP IPNU.
Tepat tanggal 24 Pebruari 1954 M. bertepatan dengan 20 Jumadil Akhir 1373 H. di Semarang, pada konferensi besar Ma’arif NU se-Indonesia menyepakati nama IPNU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama sebagai satu-satunya wadah berhimpun dan berkreasi Pelajar, Mahasiswa, Santri dan remaja baik di Pesantren, Madrasah/sekolah maupun Perguruan Tinggi. Gagasan ini dipelopori oleh Tolhah Mansur ( Fak. Hukum UGM ), fadlan AGN ( Fisipol UGM ) dari Jatim, Mustahal achmad Masyhud ( Solo ) Sufyan Kholil dan Abdul Ghoni Farida ( Semarang ) yang pada akhirnya dalam Konferensi tersebut Mohammad Tolchah Mansur ditetapkan sebagai ketua ummnya. Gagasan tersebut muncul karena memendang perlunya penyatuan elemen gerak berbagai organisasi pelajar NU dalam satu wadah agar lebih solid. Sejak saat itu, upaya pengembangan cabang terus dilakukan hingga berdiri lima cabang yang dikenal dengan PANCA DAERAH ( Jombang, Solo, Kediri, Semarang dan Yogyakarta )
Menindaklanjuti ketetapan Konbes Ma’arif itu, para pengurus mengadakan konferensi lima daerah; Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Jombang dan Kediri. Di Surakarta tanggal 29 April – 1 Mei 1954. putusan-putusan penting pun dihasilkan; selain merumuskan tujuan, PD PRT, juga menetapkan Tolchah Mansur sebagai ketua umum Pimpinan Pusat IPNU dan menetapkan kota Yogyakarta sebagai kantor pusat organisasi. Mendapat pengakuan resmi sebagai bagian NU pada Muktamar ke 20 di Surabaya, 9-14 September 1954, setelah ketua umum menyampaikan gagasan IPNU dihadapan peserta Muktamar NU.
Untuk memperkokoh organisasi, IPNU melaksanakan Muktamarnya (baca: Kongres) yang pertama pada tanggal 28 Februari 1955 di Malang Jawa Timur. Ikut hadir dalam perhelatan Nasional itu adalah presiden RI Soekarno. Hal ini juga sekaligus pengukuhan IPNU sebagai bagian organisasi pemuda di Indonesia. IPNU pun mulai populer di tengah masyarakat Indonesia. Lebih-lebih, surat kabar dan radio memberitakan pidato Bung Karno pada Muktamar IPNU tersebut.
Sebagai organisasi pelajar dan terpelajar, beberapa tokoh pendiri IPNU adalah orang-orang yang masih berpendidikan, seperti Mohammad Tolchah Mansur (mahasiswa UGM Yogyakarta), dan Ismail (mahasiswa IAIN Sunan Kalijogo Yogyakarta). Di daerah-daerah juga, para pengurus IPNU saat itu banyak yang dipegang oleh para mahasiswa, seperti Mahbub Djunaedi dan M. Sahal Makmun di Jakarta (mahasiswa UI). Beberapa kader IPNU lainya di Pesantren adalah Abdurrahman Wahid dari Jawa Timur (Ketua Tanfidziyah PBNU 1984-1999) dan Ilyas Ru’yat dari Jawa Barat (Rais ‘Am 1994-1999).
Perjalanan IPNU dari masa ke masa
IPNU Pasca Kongres Jombang 1988
Perubahan zaman memang tidak bisa dihindari, tetapi dihadapi dan dilaksanakan , pernyataan itu, berlaku untuk siapa dan apa saja, termasuk juga organisasi IPNU. Tahun 1998, saat kongres ke-10 di jombang, IPNU harus menghadapi perubahan zaman. Hal ini cukup berdampak luas bagi keberadaan (eksistensi) IPNU ke depan. Perubahan ini, setidaknya bersumber awal dari UU nomor 8 tahun 1985 yang ‘membabi buta’ dalam penerapan aturan tentang keormasan di Indonesia. Azas dan Nama perubahan, karena tuntutan UU itu, seperti juga pada NU, tapi, hakekatnya tetap, seperti tujuan, sasaran kelompok dll.
Kependekan nama IPNU dari IKatan Pelajar Nahdlatul Ulama berubah menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama. Bahkan ketika itu, tidak saja perubahan kependekan ‘P’ termasuk dua huruf dilakangnya ( NU) juaga harus dihapuskan. Karena, hal itu dianggap sebagi bawahan ( underbouw) partai tertentu ( ingat, tahun 1950-an NU menjadi partai sendiri ). Syukur Alhamduliilah, pada kongres itu akhirnya diputuskan untuk tetap menjadi IPNU, hanya ‘P’-nya saja berubah ; dari Pelajar menjadi Putra. Hal serupa juga, terjadi pada organisasi pelajar manapun, selain PII, Pelajar Islam Indonesia.
Dengan berubahnya kependekan “P”, berubah pula orientasi dan sasaran binaanya IPNU. Dari pelajar dan Mahasiswa sebagai sasaran utama, berubah untuk dapat membina juga remaja yang tidak sekolah. Dapat disebut, setelah kongres Jombang tahun 1988 hingga Kongres Garut tahun 1996 adalah masa Transisi yang bekepanjangan. Satu misal adalah tidak pernah sampainya pemahaman yang sama tentang orientasi bidang garap IPNU, berikut skala prioritasnya. Pada masa itulah terjadi tarik menarik antara kepentingan politik praktis (politisasi IPNU) dengan prioritas program untuk membenahai warga IPNU sector awal berdirinya IPNU; santri dan pelajar. Hal ini, ternyata berdampak pada proses pengkaderan yang pelan-pelan semakin hilang dari pesantren atau sekolah ma’arif NU.
IPNU kembali ke Khittah 1954: Deklarasi Makasar 2000
Melihat kenyataan IPNU yang masih dalam masa transisi diatas, maka dalam menyambut millennium ke III, tahun 2000 di Kongres IPNU ke 13 di Makasar, para kader IPNU memunculkan kesadaran bersama (common sense) secara kolektif. Seakan-akan ada hal yang baris telah kembali lagi, yakni sesuatu yang terasa hilang, yakni pada tahun 1988. sesuai deklarasi Makasar 2000 dan hasil Kongres 13, adalah bahwa IPNU kembali pada visi kepelajaran, lalu menumbuh-kembangkan IPNU pada basis perjuangan; Sekolah dan Pondok Pesantren, dan terakhir mengembalikan CBP (Corp Brigade Pembangunan) yang lahir 1965 sebagai kelompok kedisiplinan, kepanduan dan kepecinta alaman. Semua itu dalam rangka mencapai tujuan IPNU, yaitu terbentuknya Pelajar-Pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak muli dan berwawasan kebangsaan, serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syariat Islam menurut faham Ahlussunnah waljamaah yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Menegaskan Khittah 1954 pada Kongres XIV 2003 (Surabaya)
Deklarasi Makasar 2000 sebagai tonggak awal mengembalikan IPNU pada orentasi garapan ternyata belum mampu mengakhiri problematika tersebut. Pada Kongres IPNU ke 14 di Surabaya, para kader IPNU memunculkan kesadaran bersama. Kesadaran itu adalah untuk merubah nama dan sekaligus visi kepelajaran dan orientasi pengkaderan IPNU, khususnya di Pesantren dan sekolah-sekolah. Artinya kongres telah mengembalikan IPNU pada garis perjuangan yang semestinya. Secara popular, hal tersebut dikenal dengan nama Khittah 1954. dengan demikian, perlahan tapi pasti, IPNU berkesempatan untuk mengembalikan masa keemasan yang telah hilang, seperti 15 tahun yang lalu. Akan tetapi, kesadaran itu pun sebenarnya rentan, bahaya bila momen itu tidak digunakan dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin oleh semua jajaran NU, khususnya IPNU, lebih khusus lagi pesantren (baca: RMI) dan Ma’arif.
Karena itu IPNU, kini tengah memusatkan pikiran, sembari mengajak bergandeng tangan dan merapatkan barisan pada semua eleman NU, khususnya, untuk mengaktualisasikan kongres 2003 (khittah 1954), hingga benar-benar nyata hasilnya bagi keluarga besar NU. Sehingga, bahwa IPNU sebagai kader NU kawah candra dimuka atau garda terdepan dapat benar-benar menjadi kenyataan. Jangan sampai terjadi lagi, IPNU dijadikan sebagai lompatan politik praktis. Sebab IPNU diharapkan hanya dijadikan lompatan untuk menciptakan kader NU yang terbaik dan maslahat bagi bangsa Indonesia, pada umumnya. Hanya melalui pendirian komisariat – komisariat, gagasan IPNU tersebut dapat direalisasikan dengan benar dan tepat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

pendiri ippnu

 Assalamu’alaikum Wr. Wb.

 
Hj. Umroh Mahfudzoh
Dilahirkan 4 Februari 1936 di kota Gresik, Jawa Timur, Umroh mengawali pendidikan dasar di kota kelahirannya. Sempat berhenti sekolah hingga tahun 1946 karena clash II, Umroh melanjutkan ke Madrasah Ibtidaiyah NU di Boto Putih, Surabaya. Dilahirkan dari pasangan K.H. Wahib Wahab dan Hj. Siti Channah, Umroh tumbuh dan dewasa di lingkungan NU. Sebagai cucu pendiri NU, K.H. Abdul Wahab Chasbullah, masa kecil Umroh banyak dilalui di lingkungan pesantren, khususnya pada masa liburan yang banyak dihabiskan di Tambak Beras, Jombang, tempat kelahiran ayahnya. Sebagai anak sulung dari lima bersaudara, sejak kecil Umroh dididik untuk bisa hidup mandiri. Hasrat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah sekaligus mewujudkan impian merantaunya terpenuhi ketika diterima sebagai siswa SGA Surakarta. Ketika partai-partai politik meluaskan sayapnya pada pertengahan 50-an, Umroh mulai menerjunkan diri sebagai Seksi Keputrian Pelajar Islam Indonesia (PII) -organisasi pelajar afiliasi partai Masyumi- ranting SGA Surakarta. Namun, sejak berdirinya NU sebagai partai politik sendiri tahun 1952, Umroh mulai berkenalan dengan organisasi-organisasi di lingkungan NU.
Sembari mengajar di Perguruan Tinggi Islam Cokro, Surakarta, Umroh yang nyantri di tempat Nyai Masyhud mulai menerjunkan diri sebagai wakil ketua Fatayat NU cabang Surakarta. Semangat Umroh yang menyala-nyala membawa pada kesadaran akan perlunya sebuah organisasi pelajar yang khusus menghimpun putra-putri NU. Berdirinya IPNU yang khusus menghimpun pelajar-pelajar putra pada awal tahun 1954 membuat keinginan Umroh untuk membuat organisasi serupa khusus untuk para pelajar putri semakin menggebu-gebu. Gagasannya dituangkan lewat diskusi intensif dengan para pelajar putri NU di Muallimat NU dan SGA Surakarta yang sama-sama nyantri di tempat Nyai Masyhud. Kegigihan Umroh memperjuangkan pendirian IPNU-Putri (kelak berubah menjadi IPPNU) membawanya duduk sebagai Ketua Dewan Harian (DH) IPPNU. DH IPPNU adalah organ yang bertindak sebagai inkubator pendirian sekaligus pelaksana harian organisasi IPPNU.
Aktivitas di IPPNU yang tidak begitu lama diisi dengan sosialisasi dan pembentukan cabang-cabang IPPNU, khususnya di Jawa. Umroh juga tampil sebagai juru kampanye partai NU pada pemilu 1955. Tidak genap setahun menjabat Ketua Dewan Harian, Umroh meninggalkan Surakarta untuk menikah dengan M. Tolchah Mansoer, Ketua Umum PP IPNU pertama. Meskipun menetap di Yogyakarta, Umroh tidak pernah melepaskan perhatiannya terhadap organisasi yang ikut dia lahirkan. Kedudukan Dewan Penasehat PP IPPNU yang dipegang hingga saat ini, membuatnya tidak pernah absen dalam setiap perhelatan nasional yang diselenggarakan IPPNU. Riwayat organisasi Umroh berlanjut pada tahun 1962 sebagai seksi Sosial PW Muslimat NU DIY. Kedudukan ini mengantarkan Umroh sebagai Ketua I Badan Musyawarah Wanita Islam Yogyakarta hingga tahun 1987. Kesibukan keluarga tidak mengendurkan hasratnya untuk melanjutkan ke Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Pendidikan strata-1 diselesaikan dalam waktu enam tahun sambil aktif sebagai Wakil Ketua Pengurus Poliklinik PW Muslimat NU DIY. Sementara itu, perhatian di bidang sosial disalurkan dengan menjabat sebagai Ketua Yayasan Kesejahteraan Keluarga (YKK) yang membidangi kegiatan-kegiatan di bidang peningkatan kesejahteraan sosial di wilayah Yogyakarta.
Jabatan Ketua PW Muslimat NU DIY diemban selama dua periode berturut-turut sejak tahun 1975. Kesibukan ini tidak menghalangi aktivitas sebagai Seksi Pendidikan PERSAHI (Pendidikan Wanita Persatuan Sarjana Hukum Indonesia) dan Gabungan Organisasi Wanita wilayah Yogyakarta. Naluri politik yang tersimpan selama belasan tahun ternyata tidak bisa dipendam Umroh begitu saja. Aktivitas sebagai bendahara DPW PPP mengantarkannya terpilih sebagai anggota DPRD DIY periode 1982-1987. Karir politiknya terus meningkat dari Wakil Ketua menjadi Pjs. Ketua DPW PPP DIY. Jabatan terakhir ini membawa Umroh ke Jakarta sebagai anggota DPR RI dari FPP selama dua periode. Umroh pernah menjabat sebagai Ketua Wanita Persatuan Pusat, organisasi wanita yang bernaung di bawah PPP. Sebagai anggota dewan, Umroh tercatat beberapa kali mengadakan kegiatan internasional diantaranya muhibah ke India, Hongaria, Perancis, Belanda, dan Jerman.
Domisili di Jakarta memudahkan Umroh melanjutkan aktivitas ke-NU-an sebagai Ketua Departemen Organisasi PP Muslimat NU, berlanjut sebagai Ketua III sampai sekarang. Sempat menikmati pensiun pasca pemilu 1997, Partai Kebangkitan Bangsa yang didirikan oleh Pengurus Besar NU mendorong Umroh terjun kembali ke dunia polittik sebagai salah satu ketua. Umroh yang berdomisili di Kompleks Kolombo 21, Yogyakarta, saat ini tercatat sebagai anggota DPR RI hasil pemilu 1999 dari Fraksi Kebangkitan Bangsa.
Sesepuh pendiri Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Hj Umroh Machfudzoh meninggal dunia pada Jumat (6/11/2009) pagi sekitar pukul 6.45 WIB di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Almarhumah meninggal pada usia 73 tahun. Cucu KH Abdul Wahab Chasbullah ini akan dimakamkan sore sekitar pukul 15.30 WIB di pemakaman dekat kediaman Komplek Pondok Pesantren Sunni Darussalam, Tempelsari, Manguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
sejarah berdirinya :
Bermula dari perbincangan ringan yang dilakukan oleh beberapa remaja putri yang sedang menuntut ilmu di Sekolah guru Agama (SGA) Surakarta, tentang keputusan Muktamar NU ke-20 di Surakarta. Maka perlu adanya organisasi pelajar di kalangan Nahdliyat. Dalam keputusan ini di kalangan NU, Muslimat NU, Fatayat NU, GP. Ansor, IPNU dan Banom NU lainnya untuk membentuk tim resolusi IPNU putri pada kongres I IPNU di Malang Jawa Timur, selanjutnya disepakati dalam pertemuan tersebut bahwa peserta putri yang akan hadir di kongres Malang di namakan IPNU putri.
Dalam suasana kongres ternyata keberadaan IPNU putri nampaknya masih diperdebatkan dengan secara alot. Semula direncanakan secara administratif hanya menjadi departemen di dalam tubuh organisasi IPNU. Sementara hasil negosiasi dengan pengurus teras PP IPNU telah membentuk semacam kesan eksklusivitas IPNU hanya untuk pelajar putra. Melihat hasil tersebut maka pada hari kedua kongres, peserta putri yang hanya diwakili lima daerah (Yogyakarta, Surakarta, Malang, Lumajang, dan Kediri) terus melakukan konsultasi dengan dua jajaran di pengurus teras Badan Otonom NU yang menangani pembinaan organisasi pelajar yaitu PB Ma’arif (saat itu dipimpin Bpk. KH. Syukri Ghozali) dan ketua PP Muslimat NU (Mahmudah Mawardi). Maka dari pembicaraan selama beberapa hari telah membuat keputusan sebagai berikut:
1. Tanggal 28 Februari – 5 Maret
2. Pembentukan Organisasi IPNU putri secara organisatoris dan secara administratif terpisah dengan IPNU
3. Tanggal 2 maret 1995M/8 Rajab 1374 H dideklarasi8kan sebagai hari kelahiran IPNU putri
4. Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan pembentukan cabang selanjutnya ditetapkan sebagai ketua yaitu UMROH MAHFUDHOH dan sekretarisnya bernama SYAMSIYAH MUTHOLIB.
5. PP IPNU putri berkedudukan di Surakarta Jawa Tengah.
6. Memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi pendirian IPNU putri kepada PB Ma’arif NU, kemudian PB Ma’arif NU menyetujui dengan merubah nama IPNU putri menjadi IPPNU(Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama)
PERJALANAN IPPNU DARI MASA KE MASA
Sejalan dengan adanya pelaksanaan konggres dari beberapa zaman ( Kemerdekaan, Orla, orba, Era reformasi) tentu mengalami berbagai peristiwa yang sangat menonjol dalam suatu keputusan kongres, dan dalam perjalanan IPNU dari masa ke masa antara lain :
1. Bulan Februari 1956 diadakan konferensi IPPNU di Surakarta
2. Tanggal 1-4 Januari 1957 pada muktamar IPNU di Pekalongan IPPNU ikut serta. Acara itu diisi olahraga dan juga menghasilkan lambang IPNU-IPPNU
3. Tanggal 14-17 Maret 1960 diadakan Konbes I di Yogyakarta, membicarakan tentang keorganisasian, kemahasiswaan, Pendidikan Islam serta bahasa Arab
4. Tahun 1964 dilaksanakan Konbes III bersama IPNU di Pekalongan, dengan menghasilkan :
a. Doktrin Pekalongan
b. Mengusulkan agar KH. Hasyim Asy’ari sebagai pahlawan
5. Tanggal 30 Agustus 1966 dalam konggres di Surabaya IPNU dan IPPNU memohon pada PBNU untuk menerimanya sebagai badan otonom
6. Tahun 1967 pada Muktamar NU di Bandung, resmilah IPPNU dimasukkan dalam PD/PRT NU sebagai badan otonom sampai sekarang
7. Pada perkembangan berikutnya nampak pemerintah juga tidak ingin mengambil resiko membiarkan dunia akademik terkontaminasi dengan unsur politik manapun, sehingga diberlakukan UU No. 8 tahun 1985 tentang keormasan khusus untuk organisasi ekstra pelajar adalah OSIS, selama itu IPPNU mengalami stagnasi pengkaderan dan PP didominasi oleh para aktivis yang usianya sudah melebihi batas. Maka pada konggres IX IPPNU di jombang tahun 1987, secara singkat telah mempersiapkan perubahan asas organisasi dan IPPNU yang kepanjanganya IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA telah berubah menjadi IKATAN PUTRI-PUTRI NAHDLATUL ULAMA.
8. Bulan Oktober 1990 pada Konbes IPPNU di lampung, menghasdilkan citra diri dan memantapkan PPOA IPPNU.
9. Pada konggres X IPPNU tahun 1991 di ponpes AL WAHDAH lasem jawa tengah, telah menguatkan independensi IPPNU dan IPNU yang merupakan organisasi terpisah.
10. Tanggal 10-14 juli 1996 di pesantren Al Musyaddidah garut Jabar mengadakan konggres XI IPPNU, yang menekankan usia kepemudaan di tubuh IPNU supaya sejajar dengan organisasi pemuda yang lain.
11. Konbes bulan september 1998 di Jakarta, menghasilkan rekomendasi yang samgat menonjol di era reformasi yaitu bahwa IPPNU menyambut baik pendirian PKB yang tidak menggumakan nama NU
12. Tanggal 22-25 Maret 2000, pelaksanaan konggres XII IPPNU di Makassar Ujung Pandang, telah mendeklarasikan bahwa IPPNU akan dikembalikanke basis kepelajaran dan wacana Gender.
13. Tanggal 18 –23 Juni 2003 kongres XIII IPPNU di asrama haji sukolilo Surabaya mengembalikan IPPNU kepada Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
HUBUNGAN IPNU – IPPNU DAN ORMAS LAIN :
Kaitan IPNU – IPPNU dan NU, bahwa IPNU & IPPNU secara organisatoris merupakan badan otonom NU yang resmi tercantum pada Anggaran Rumah Tangga NU pasal 27 poin 6 bagian f, hasil mukatamar NU lirboyo jawa timur yang mana bahwa IPNU & IPPNU mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan badan otonom yang lain.
Hubungan IPNU dengan IPPNU, bahwa IPNU merupakan mitra kerja IPPNU, sedangkan hubungan IPNU & IPPNU dengan ormas lain , bahwa IPNU & IPPNU mempunyai kedudukan yang sejajar dengan ormas yang lain yang tergabung dalam satu wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda (KNPI).

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Rabu, 15 Desember 2010

karang taruna




KARANG TARUNA TARUNA BHAKTI
BULANG,PRAMBON,SIDOARJO
Di Indonesia terdapat bermacam-macam organisasi kepemudaan. Ada organisasi yang bertaraf nasional, ada yang bertaraf regional, dan ada pula yang bertaraf lokal. Salah satu organisasi pemuda yang ada ialah Karang Taruna. Karang artinya tempat. Taruna artinya remaja atau pemuda. Jadi Karang Taruna artinya tempat kegiatan para remaja. Karang Taruna untuk pertama kalinya lahir pada tanggal 26 September 1960 di Kampung Melayu, Jakarta. Dalam perjalanan sejarahnya, Karang Taruna telah melakukan berbagai kegiatan, sebagai upaya untuk turut menanggulangi masalah-masalah Kesejahteraan Sosial terutama yang dihadapi generasi muda dilingkungannya, sesuai dengan kondisi daerah dan tingkat kemampuan masing-masing.
Pada mulanya, kegiatan Karang Taruna hanya sebatas pengisian waktu luang yang positif seperti rekreasi, olah raga, kesenian, kepanduan (pramuka), pendidikan keagamaan (pengajian) dan lain-lain bagi anak yatim, putus sekolah, tidak sekolah, yang berkeliaran dan main kartu serta anak-anak yang terjerumus dalam minuman keras dan narkoba. Dalam perjalanan sejarahnya, dari waktu ke waktu kegiatan Karang Taruna telah mengalami perkembangan sampai pada sektor Usaha Ekonomis Produktif (UEP) yang membantu membuka lapangan kerja/usaha bagi pengangguran dan remaja putus sekolah.
Organisasi ini didirikan dan dibina oleh Departemen Sosial. Karang Taruna terdapat hampir di seluruh Indonesia. Nama Karang Taruna disesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing. Anggota Karang Taruna ialah para pemuda, terutama mereka yang putus sekolah dan tidak mempunyai pekerjaan. Di beberapa daerah anggota Karang Taruna adalah para pelajar. Mereka masih duduk di SMP atau SMA. Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan kepada para remaja, terutama yang putus sekolah dan menganggur. Jika tidak diberi tambahan pendidikan yang berupa berbagai ketrampilan, mereka dapat menimbulkan banyak masalah. Kenakalan remaja sampai pada tindak kriminalitas bisa dan mudah berkembang pada remaja yang menganggur. Melalui pendidikan Karang Taruna diharapkan para remaja memperoleh penyaluran. Mereka menjadi aktif dan produktif. Akhirnya mereka dapat hidup secara mandiri. Berbagai ketrampilan dipelajari dalam organisasi ini.
untuk itu kawan mari kita saling berpadu untuk mewujudkan karang taruna yang positif. karena kita organisasi ini dilindungi oleh undang-undang
(lihat Pedoman Dasar Karang Taruna Sesuai Peraturan Menteri Sosial RO Nomor 83/HIK/2005).
Visi dan Misi
Visi :Kemandirian dan peran aktif Karang Taruna dalam penanganan masalah sosial.Misi :
a. Menumbuhkembangkan prakarsa Karang Taruna dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
b. Meningkatkan tanggung jawab sosial Karang Taruna dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
c. Mengembangkan sistem jaringan dan kemitraan dalam penanganan permasalahan kesejahteraan sosial
LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang no 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah tertanggal 15 Oktober 2004.
2. Peraturan Pemerintah No. 72 tentang Desa tertanggal 30 Desember 2005.
3. Peraturan Pemerintah No. 73 tentang Kelurahan tertanggal 30 Desember 2005.
4. Permensos RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna tertanggal 27 Juli 2005.
5. Permendagri RI Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga tertanggal 5 Februari 2007.
6. SK Gubernur Jatim Nomor 188/228/KPTS/013/2006 tentang Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Jatim masa bhakti 2006-2011 tertanggal 16 Agustus 2006.
KEDUDUKAN FUNGSIONAL PENGURUS KARANG TARUNA
Dengan landasan hukum sebagaimana tersebut diatas, Karang Taruna Jawa Timur merupakan komponen masyarakat fungsional yang sejajar dengan PKK dalam pemberdayaan perempuan, RT, RW dan lembaga kemasyarakatan Desa lainnya (UU Nomor 32 / 2004 Pasal 211 ayat (2).
Oleh karena itu, sebagaimana Permensos 83/2005 kepengurusan KT Jatim merupakan organisasi fungsional yang dikukuhkan oleh Gubernur Jawa Timur (SK No. 188/228/KPTS/013/2006), harus diselenggarakan dengan kondisi:
1. Memperoleh subsidi untuk pengelolaan organisasinya;
2. Memiliki akses terdekat dengan program pemberdayaan sosial khususnya dalam pembangunan kesejahteraan sosial;
3. Memiliki hak untuk terlibat aktif dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan program-program kesejahteraan sosial;
4. Memiliki akses kuat dalam membangun kemitraan di internal instansi sosial dalam program pemberdayaan sosial;
5. Memiliki akses yang signifikan dalam membangun kemitraan dengan instansi lain yang merupakan Pembina Teknis Karang Taruna;
6. Menjadi Ujung Tombak Pembangunan Kesejahteraan Sosial yang diberi kepercayaan penuh oleh pemerintah propinsi Jatim dan masyarakat.
KEANGGOTAAN KARANG TARUNA
Keanggotaan Karang Taruna menganut sistem stelsel pasif yang berarti seluruh generasi muda dalam lingkungan desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang berusia 11 tahun sampai 45 tahun, selanjutnya disebut sebagai warga Karang Taruna. Pengurus Karang Taruna dipilih secara musyawarah dan mufakat oleh warga Karang Taruna yang bersangkutan dan memenuhi syarat-syarat untuk diangkat sebagai pengurus yaitu:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
c. Dapat membaca dan menulis.
d. Memiliki pengalaman serta aktif dalam kegiatan Karang Taruna.
e. Memiliki pengetahuan dan keterampilan berorganisasi, kemauan dan kemampuan, pengabdian di bidang kesejahteraan sosial.
f. Sebagai warga penduduk setempat dan bertempat tinggal tetap.g. Berumur 17 tahun sampai 45 tahun.
Untuk mendayagunakan pranata jaringan komunikasi, informasi, kerjasama dan kolaborasi antar Karang Taruna yang lebih berdayaguna dan berhasilguna, maka diadakan Forum pertemuan Karang Taruna yang mana bentuk dari Forum tersebut adalah :
1. Temu Karya
2. Rapat Kerja
3. Rapat Pimpinan
4. Rapat Pengurus Pleno
5. Rapat Konsultasi
6. Rapat Pengurus Harian
Karang Taruna dapat memiliki identitas lambang, bendera, panji yang telah ditetapkan dalam keputusan Menteri Sosial RI Nomor 65/HUK/KEP/XII/1982 dan lagu mars dan hymne. Identitas yang telah ditetapkan dan/atau digunakan tersebut menjadi identitas resmi Karang Taruna dan hanya dapat dirubah dengan Keputusan Menteri Sosial.
Karang Taruna memiliki tugas pokok untuk bersama-sama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi masalah-masalah kesejahteraan sosial secara preventif, pasca rehabilitatif maupun pendampingan dan pengembangan serta mengarahkan pembinaan dan pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya. seiring dengan tugas pokok tersebut, Karang Taruna melaksanakan fungsi sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan yang berorientasi pada pembangunan.
b. Menyelenggarakan usaha-usaha kesejahteraan sosial yang mendukung upaya peningkatan taraf kesejahteraan sosial masyarakat.
c. Menyelenggarakan dan menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat lokal untuk mendukung implementasi kebijakan otonomi daerah yang lebih terarah, terpadu, dan berkesinambungan.
d. Membangun sistem jaringan komunikasi, informasi, dan kemitraan strategis, yang mendukung pelaksanaan aktivitas-aktivitas utama dengan berbagai sektor dan komponen masyarakat.
Sedikit gayuh bersambut dari penulis, semoga memberi manfaat bagi pembaca terutama pembaca Karang Taruna, dengan harapan semoga Karang Taruna akan semakin maju dan berjaya.
Sebelum penulis akhiri tulisan ini, Penulis ingin sedikit berbagi pengalaman dalam berorganisasi dimana menurut penulis apabila kita berorganisasi, kita harus selalu intropeksi diri. adapun yang perlu di intropeksi adalah :
a. Suka mencari kesalahan orang lain tetapi sulit bagi kita untuk mengakui kesalahan diri sendiri.
b. Suka memamerkan keunggulan tetapi sulit berjiwa besar untuk menerima kekalahan.
c. Suka bermimpi memajukan organisasi tetapi tidak mau berusaha untuk menggapai impian.
d. Suka mengkritik orang lain tetapi sulit untuk memperbaiki diri.
Adakalanya jika rekan atau teman kita melakukan kesalahan dalam berorganisasi, kita sebagai teman yang mengetahui wajib untuk memberi teguran secara halus dan sopan dan jangan pernah kita berkata kasar walaupun rekan atau teman kita yang salah. Sehingga nantinya organisasi tersebut akan tetap selalu solid dan terus maju menghadapi tantangan di masa depan.
Referensi :
- Pedoman Dasar Karang Taruna sesuai Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005- Buku Hasil Keputusan TKN IV KT Indonesia Tahun 2001- Materi Pelatihan Kader Karang Taruna
sekian terima kasih. dan aku harap kalian mengerti.

Minggu, 12 Desember 2010

pemuda penerus

 
inilah wajah-wajah para penerus bangsa.
di pagi yang cerah ini para peserta “SSB TARUNA BHAKTI MUDA” telah datang memenuhi stadium mandala Desa.Bulang  Kec.Prambon Sidoarjo. mereka membawa semangat yang hebat. mungkin dari sini lah kita mengerti akan pentingnya masa depan, akan pentingnya sebuah kebersamaan. aku harap pemerintahan mengerti kalau kita pemuda bulang masih bisa diharapkan untuk membangun..
baiklah dari sinilah aku mencoba untuk mendokumenterkan sebuah foto kegiatan yang ada.
coba kalian lihat dibawah ini :

berbaris dulu buat berdo’a. biar Tuhan Yang Maha Esa memberikan kemudahan dalam menjalani latihan.

pelatih beri instruksi. tolong didengarkan ya anak-anak. hehehe
pemanasan dulu ya. biar gak kaku.
 
disuruh lari kok malah jalan.
hukuman buat yang terlambat datang. lari 5x

 belajar nendang

gaya tendangan apa ini ?
penempatan bola yang bagus.
posisi nendang yang bagus.
Mr.runcung melihat kipper masa depan menepis bola.,
gaya kipper yang hebat.
mungkin dengan adanya ini. semoga para petinggi desa mengerti atas apa yang telah di tunjukkan oleh pemuda KARTAR yang ada.tolong pak. jangan cuma diam. apa anda tidak malu melihat fasilitas yang ada. cobalah menyumbang demi masa depan. jika memang anda berjiwa patriotisme.
salam buat para petinggi desa dan pemerintahan desa.

kritik organisasi

saat ini mungkin kita bertanya-tanya. apa si yang ada dalam suatu organisasi kartar itu?.
dalam hal organisasi kita memang tertuntut untuk comparenotes (bertukar pendapat) bukan untuk saling menjatuhkan. kita juga mengerti kalau organisasi ini hanyalah kumpulan anak-anak muda yang masih terlalu tinggi ego dan semangatnya. history of kartar memang sangat lah associated with the state ( behubungan dengan negara ). tapi terkadang penerapannya banyak yang disalah gunakan.
ya cobalah kita untuk berfikiran yang dewasa dalam menghadapi suatu masalah. jika kita mengaku sebagai pemuda tunjukkan lah bahwa kita bisa ikut serta dalam suatu organisasi ( partisipasion).
kita juga tau bahwa setiap orang banyak kekurangan dan kelebihan.
tapi bisakah kita untuk bisa menghargai seseorang. ada dari seorang pemuda yang bilang sama saya ” maaf teman sebenarnya aku senang banget ngumpul dalam organisasi, tapi aku kurang bisa enak aja, karena organisasi di buat tempat ajang pacaran, jadi aku pikir itu yang membuat aku berfikir, apalagi waktu rapat pasti semua malah bercanda, dan kantornya juga bisa pindah tempat dirumahnya Ny.Siolah, apa pandangan masyarakat baik terhadap kita?”. ya begitulah kurang lebih yang ia katakan. tapi menurut aku itu urusan pribadi mereka, biarpun mereka berpacaran (love location) itu bukan urusan kita, tapi yang kita masalahkan adalah tempat sekertariat kita.
ayolah teman bersikaplah profesional, jangan mengandalkan ego kalian, apa tidak sebaiknya kita bicarakan masalah ini diwaktu rapat? jangan kayak anak kecil yang hanya bisa ngomong gak jelas. ada juga sebagian pemudi yang benci dengan pemudi lain, gak logis banget pemikiran mereka yang menurut aku masih seperti anak kecil. apalagi yang di iri kan hanya sebuah perilaku, tapi tolong jika kalian merasa benar tunjukkanlah perilaku kalian yang bisa membuat organiasai KARTAR ini menjadi yang lebih baik, bukan malah menjauh pergi. apalagi pas ada undangan rapat, kalian pada keluar sendiri-sendiri , pada mencari alasan yang gak jelas. dan akhirnya yang hadir pun hanya orang-orang tertentu itu.
dan yang terpenting sekarang, biarkan lah mereka pacaran, yang penting mereka tetap andil dalam suatu organisasi.
dan dengar-dengar IPNU-IPPNU-KARTAR sekarang lagi ada masalah. ayo lah kawan kita bicarakan apa yang mengganjal dalam diri kalian? kita organisasi yang terbuka, saling bertukar pendapat.
yang mau menkritisi silahkan. tapi habis itu tunjukkan dengan prilaku yang ada. jangan bermuka dua. jangan memasang muka muram bila tidak ada hal yang kurang cocok.
setiap masalah selesaikanlah,jangan kayak anak kecil yang belum makan pendidikan,’
kalian pemuda yang berpendidikan dan punya moral jadi bisa membedakan, mana organisasi dan pacaran.
united resolve the problem it better ‘
of the problems that eventually harbored no clarity
tolong bedakan antara pacaran dan organisasi jangan dicampur adukkan.

aku berharap kalian bisa membangun desa dan menjadi penerus yang bertalenta.
terima kasih.

Senin, 06 Desember 2010

mandana putra

“mandana putra fc”
mandana putra fc telah dibentuk dengan pada tanggal 11-11-2010, yang mana terbentuknya team ini dikarenakan adanya pendapat-pendapat yang negatif atas nama “mandana”
ada yang beranggapan bahwa mandana telah membawa citra buruk bagi desa, tapi kita pemuda dituntut untuk memberikan yang terbaik dengan pembenahan atas citra buruk yang di wariskan oleh anggota terdahulu.
dengan terbentuknya anggota baru yang diketuai oleh M Hasan Kuruz Ibrahim dan anggota-anggotanya. yang akhirnya dibentuknya team kebanggaan desa boelang. yaitu mandana fc. inilah para sekuat “MANDANA PUTRA FC”
 meskipun belum satu gelar pun yang kita dapat. tapi kita pemuda bisa mewujudkan team dengan nama “MANDANA PUTRA FC” yang terbentuk dengan sikap yang tak arogansi yang membuat citra desa ini buruk,tapi membuat citra baik untuk mewujudkan kesalahan persepsi orang tentang buruknya  nama “MANDANA” yang dulunya nama sebuah GANK ANARKI,
dulu mandana adalah sebuah gankster yang diketuai oleh ALM.QURDI dan anggotanya. golongan anak pemuda yang mencari jati diri. yang mencari tindakan supaya diakui. namun jalan yang mereka tempuh justru membuat resah masyarakat yang melihatnya.dimana ada keributan selalu nama “MANDANA” menjadi topik utama untuk dibahas,
disinilah banyak yang beranggapan bahwa mandana adalah sekumpulan preman. ”ya benar dulu mandana sangat-sangat meresahkan” salah satu komentar para penduduk saat ditanyai apa itu mandana.
untuk itulah inilah tantangan kita untuk menghapus nama mandana yang terkenal buruk itu untuk dihapus dari desa ini dengan mengganti segala tindakan yang ada. yang mendorong M Hasan Kuruz Ibrahim, Coco Al-makhsyar D’barcaa,roby susanto,moh andra riziq romnesti,Leo kartika prastyo, untuk mewujudkan bahwa kita bisa untuk membuat sebuah team yang berkreasi dengan prestasi dan membuat bangga bagi yang mendengar mandana.
 
dan akan membuat seorang yang bertalenta.,
itulah mandana.semoga menjadi sebuah team yang berkreasi. yang mana mandana masih disegani dalam hal sekarang yang berhasil membekuk beberapa team yang ada di desa. benar kita hanya tingkat desa. tapi perjuangan kita seperti hal nya kehormatan yang dipertaruhkan.
dan inilah nama-nama team yang pernah bermain di tahun 2010 :
MANDANA PUTRA FC 5-1 CANGKRING FC
JATIKALANG FC 1-2 MANDANA PUTRA FC
FC SINGOPADU 1-3 MANDANA PUTRA FC
JANTI CLUB 1-2 MANDANA PUTRA FC
TUNAS JAYA PODANG 0-2 MANDANA PUTRA FC
PRAMBON SAKTI 0-1 MANDANA PUTRA FC
CORT GUITAR 2-0 MANDANA PUTRA FC
KREMBUNG TEAM 0-2 MANDANA PUTRA FC
FC TARIK CLUB 0-1 MANDANA PUTRA FC
MANDANA PUTRA FC 3-0 PUTRA JENGGOT CLUB
PAKERIN FC 1-2 MANDANA PUTRA FC
BAJANGAN CLUB BALL 2-0 MANDANA PUTRA FC
dan untuk saat ini kita masing menxari sparingan yang ada bila ada yang menantang buka aja akun facebook dengan mengetik nickname :
  • M Hasan Kuruz Ibrahim
ini adalah nickname yang dapat dihubungi salam persaudaraan selamanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.